Segala sektor kehidupan babak belur terkena hantaman pandemi COVID-19. Tak terkecuali industri kreatif seperti Make Up Artist (MUA). Selain klien yang berkurang, mereka harus mengeluarkan upaya ekstra, salah satunya menyediakan alat pelindung diri (APD).
Industri kecantikan menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari pandemi virus corona saat ini. Banyak pekerja dibidang kecantikan yang mengalami pengurangan pendapatan selama wabah COVID-19 ini. Salah satunya adalah jasa Makeup Artist yang harus menerima pil pahit karena banyaknya pekerjaan yang dicancel. Beberapa Make Up Artist atau MUA harus merasakan dampak akibat pandemi ini, sehingga mereka harus bertahan dan berkarya di tengah pandemi. Salah satunya Ainur Rohmah, perempuan kelahiran Pasuruan, merintis karirnya sebagai seorang MUA. Beraal dari rasa penasaran dan hobinya yang suka make up hingga menjadikannya sebagai MUA yang cukup banyak dikenal orang saat ini.
Pada pertengahan 2019, ia mulai memberanikan diri untuk menerima job make up, mulai dari job make up wisuda, hingga make up pernikahan. Namun pada awal 2020 Pandemi COVID-19 merubah segalanya, banyak acara yang sudah direncanakan kala itu langsung ditiadakan karena adanya larangan pertemuan untuk membatasi mobilitas masyarakat di tengah pandemi. Acara pernikahan banyak yang ditunda bahkan dibatalkan yang akhirnya membuat karir Ainur menurun.
‘’Perbedaan yang paling kelihatan dari sebelum dan masa pandemi sekarang ini itu job wisuda, dulu ramai, sekarang jarang banget,” tutur Ainur. Namun hal itu tidak membuatnya putus asa, ia tetap survive dalam bidang tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan dunia kecantikan pada masyarakat. Berawal yang biasanya mendapat tawaran setiap minggu bahkan hampir setiap hari, di saat pandemi sangat menurun drastis. Dikarenakan banyak waktu luang pada masa pandemi, ia memanfaatkannya untuk mengasah skill dan meng-upgrade ilmunya dengan mengikuti berbagai workshop pelatihan dan lomba lomba tata rias, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mampu dikenal banyak orang.
Meskipun pelanggan tak sebanyak sebelum masa pandemi , Ainur tetap berusaha meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan memanfaatkan strategi promo besar-besaran dan selalu menerapkan kebersihan yang akhirnya dapat membangkitkan lagi karirnya tersebut. Berkat kegigihan dan konsistensinya, ia berhasil melewati masa pandemi dengan sabar dan bijak. Masa pandemi COVID-19 memberikan banyak dampak kurang baik, namun tetap ada hikmah yang bisa dipelajari. Contohnya adalah MUA Ainur Rohmah yang mengambil hikmah untuk menyisihkan uang sehingga tetap memiliki tabungan saat kondisi tidak memungkinkan seperti saat itu.